- Kreatif Mingguan
- Posts
- Menulis Konten Memang Susah. Ini Proses Saya Agar jadi Lebih Mudah.
Menulis Konten Memang Susah. Ini Proses Saya Agar jadi Lebih Mudah.
Menulis script adalah hal yang paling saya nikmati dari keseluruhan proses membuat konten. Namun, menikmati bukan berarti mudah untuk dijalani.
Saya yakin kalian yang membaca artikel ini sering menemukan momen menghadapi halaman kosong dan tidak tahu apa yang harus dituliskan di halaman tersebut.
Tiba-tiba saja pikiran nge-blank tanpa ada sebaris kalimat bahkan sepatah kata yang terlintas di pikiran. Sesekali mencoba untuk menuliskan beberapa kalimat, namun kembali dihapus karena tidak yakin dengan apa yang ingin dituliskan.
Jangan khawatir, kalian tidak sendiri karena saya pun sering mengalaminya juga.
Untungya, saya mempunyai semacam langkah-langkah yang harus saya lakukan pada saat saya hendak menulis. Dan ini berlaku utuk jenis tulisan apa pun yang berhubungan dengan pekerjaan saya. Apakah itu menulis script konten, atau copywriting sebuah komunikasi brand, hingga caption untuk sebuah postingan media sosial saya.
Berikut adalah beberapa mindset sekaligus langkah yang saya lakukan agar proses menulis saya menjadi lebih mudah beserta dengan contohnya.
Judul dan Tema yang ExcitingKelihatannya mungkin sepele, namun langkah pertama ini adalah proses yang “make or break” kelanjutan dari proses berikutnya. Setelah tercetus ide atau tema yang ingin dibuat, bentuk realisasi pertama agar ide tersebut langsung “hidup” adalah dituangkan dalam sebuah judul yang menarik. Kalau saya belum menemukan judul yang menarik, kemungkinan besar kontennya nggak akan jadi. Setidaknya, prosesnya akan lebih lama untuk jadi.Mari kita lihat beberapa contohnya:Ini salah satu video terbaik yang pernah saya tulis, di mana saya membalikkan mindset Screen on Time (SOT) tinggi yang tadinya sebuah kebanggaan menjadi sebuah refleksi. Cek videonya di sini.Judul yang bermain-main dengan kata “Splash” sebagai brand dan terjemahan “percikan” kegagalan yang sesuai dengan tema video yang ingin saya angkat. Videonya ada di sini, siapa tahu kalian belum nonton.Untuk contoh lebih banyak, kalian bisa lihat judul video-video saya di youtube. Tips: jangan hanya membuat satu buah judul, namun bikin beberapa opsi judul dengan approach dan style yang berbeda-beda.
Pikirkan dan Tuangkan Menjadi Poin-Poin PembahasanSetelah punya judul yang menarik, apakah saya langsung ke tahap penulisan script? Belum. Biasanya, saya lanjutkan dengan memikirkan dan menuliskan kalimat-kalimat lepasan yang berhubungan dengan tema tersebut. Kalimat-kalimat tersebut bisa berupa opini pribadi, sebuah ide atau thinking yang baru, atau informasi dan data yang didapat berdasarkan hasil riset. Contohnya kira-kira seperti ini:Oh iya, jangan khawatir kalau informasinya acak-acakan, tidak berurutan dan mungkin sebagian ada yang tidak nyambung dengan tema yang telah ditentukan. Ini akan dirapihkan lagi pada saat proses penulisan. Goals dari langkah ini adalah mengeluarkan sebanyak-banyaknya poin pembahasan sebagai bahan dari penulisan nantinya.
Penulisan scriptDari poin-poin pembahasan yang saya kumpulkan di proses sebelumnya, di tahap ini saya mulai menuliskan script konten yang nantinya akan menjadi voice over atau pun script talking head. Di proses ini pula saya mengatur, mana poin pembahasan yang ingin disampaikan lebih dahulu, mana yang bisa menjadi elemen of surprise, dan bagian mana yang bisa menjadi kesimpulan di bagian penghabisan.Faktanya, memang tidak ada yang spesial dari cara saya menuliskan script-script konten yang saya buat. Hanya beberapa langkah sederhana yang mungkin kalian semua sudah lakukan juga, namun 3 langkah tadi mampu membuat sebuah framework agar proses yang saya lakukan menjadi lebih efektif dan efisen. Kalau kalian sendiri gimana? Apakah ada langkah-langkah yang kalian lakukan sebelum menulis yang membuat prosesnya jadi lebih mudah? Silahkan share juga ya.
Terima kasih sudah membaca edisi ini. Sampai berjumpa minggu depan.-tira-